MAKALAH PROSES BELAJAR & MENGAJAR PENDIDIKAN DI BERBAGAI DUNIA
MAKALAH
PROSES BELAJAR & MENGAJAR PENDIDIKAN DI BERBAGAI
DUNIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
XI.MIPA.5
GURU PEMBIMBING
BU SUSI TOBING
ANGGOTA KELOMPOK :
Ananta Yehezkiel Asido
Ani Ngalemisa Simbolon
Elisabeth Novi Dameiria BR Tampubolon
Erich Sebastian Manurung
Ayat Pendukung : Amsal 2:6 ; Matius 5:1 – 7 :29
SMA NEGERI 5 BATAM
Jl. Letjend. Suprapto Kav. Lama Sagulung
Telp. 0778 7368359
info@sman5batam.sch.id
KATA PENGANTAR
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah di tentukan . Selain itu kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman – teman yang sudah membantu dalam membuat maklah ini .
Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Pendidikan Agama Kristen yang membahas tentang “ Proses Belajar & Mengajar Pendidikan di Berbagai Negara “ dengan tepat waktu.
Kami menyadari jika mungkin ada kesalahan dalam penulisan atau kata - kata yang salah dan kurang berkenan , maka dari itu kami mohon maaf yang sebesar – besarnya. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan Yang Maha Esa .
Demikian yang dapat kami sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat .
Batam, 19 Februari 2021
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................2
BAB II : ISI
A. Tujuan Proses Belajar & Mengajar .............................................3
B. Sistem Pendidikan di Indonesia....................................................3
C. Sistem Pendidikan di Malaysia.....................................................4
D. Sistem Pendidikan di Korea Selatan.............................................6
E. Sistem Pendidikan di Singapura...................................................7
F. Sistem Pendidikan di Jepang........................................................9
G. Sistem Pendidikan di Amerika Serikat........................................10
H. Sistem Pendidikan di Inggris.......................................................11
I. Sistem Pendidikan di Jerman.......................................................13
J. Sistem Pendidikan di Prancis.......................................................15
K. Sistem Pendidikan di Israel..........................................................16
L. Sistem Pendidikan di Australia....................................................17
M. Sistem Pendidikan di Taiwan.......................................................18
N. Sistem Pendidikan di India...........................................................19
O. Sistem Pendidikan di China..........................................................20
P. Sistem Pendidikan di Spanyol......................................................22
Q. Sistem Pendidikan di Finlandia....................................................23
R. Sistem Pendidikan di Thailand.....................................................25
S. Sistem Pendidikan di Rusia..........................................................27
T. Sistem Pendidikan di Kanada.......................................................28
U. Sistem Pendidikan di Belanda......................................................29
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................32
B. Saran ............................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................33
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusianya. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang mampu untuk menggunakan semua sumber daya yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pendidikan dari semua sumber daya manusianya. Tak dapat dielakkan lagi, pendidikan merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Terlebih, pendidikan merupakan salah satu pilar pernting bagi peradaban sebuah bangsa. Pendidikan dan kemajuan bangsa bagaikan dua sisi mata uang. Keberadaannya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Karena itulah, kemajuan sebuah bangsa, sejatinya tidak pernah lepas dari peranan pendidikan.
Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap Negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh factor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti kita ketahui bahwa suatu pendidikan tentunya akan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi spiritual, intelegensi dan skill, dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan. Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidikan harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Maka tentunya mutu pendidikan juga berpengaruh tehadap perkembangan suatu bangsa.
Begitu pentingnya pendidikan untuk kemajuan sebuah bangsa, tahun 1972 The International Comission for Education Development dari Unesco sudah mengingatkan bangsa-bangsa, jika ingin membangun dan berusaha memperbaiki keadaan sebuah bangsa, harus dimulai dengan pendidikan sebab pendidikan adalah kunci. Tanpa kunci itu segala usaha akan sia-sia. Kesadaran akan pentingnya pendidikan inilah yang membuat Negara-negara maju memberi prioritas tinggi akan pendidikan, mengadakan modernnisasi dan penyempurnaan lembaga-lembaga pendidikan, tidak segan-segan mengadakan pembauran, termasuk meningkatkan anggaran pendidikan secara progrsif.
Apa yang dibutuhkan warga dari sebuah sistem pendidikan dalam proses belajar mengajar? Bagi orang awam sekalipun pasti tahu bahwa yang dibutuhkan adalah setidaknya kurikulum yang baik, pengajar yang enak, fasilitas memadai, dan biaya murah. Jika bisa. Lalu selebihnya mungkin adalah lingkungan yang kondusif, daya saing yang tinggi, serta segala aspek lain yang ada di luar ruang sekolah.
Dalam makalah ini penulis memcoba membahas tentang gambaran proses belajar mengajar di berbagai Negara
1
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apakah tujuan dari proses belajar mengajar?
2. Bagaimana struktur sistem proses belajar mengajar pendidikan di berbagai negara?
3. Bagaimana manajemen/pengelolaan proses belajar mengajar di berbagai negara ?
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Menjelaskan dan menguraikan tujuan diadakannya proses belajar mengajar diberbagai negara.
2. Menjelaskan dan menguraikan struktur proses belajar mengajar di berbagai negara
3. Menjelaskan dan menguraikan manajemen/pengelolaan proses belajar mengajar diberbagai negara
D. MANFAAT
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu memberikan wawasan dan masukan yang positif bagi siswa dan guru tenaga kependidikan dalam upaya meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pendidikan diberbagai negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. TUJUAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Belajar dan mengajar merupakan bagian-bagian yang penting dalam proses pembelajaran sebab aktivitas tersebut akan menemukan proses keberhasilan tujuan yang ingin dicapai. Menurut Dr. Wina Sanjaya, M.Pd. (2007), tujuan belajar adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu.
Tujuan belajar dalam arti khusus mengacu pada kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan. Sebelum seorang guru melakukan proses belajar mengajar, guru perlu merumuskan tujuan belajar yang harus dikuasai oleh anak didik setelah mereka selesai mengikuti pelajaran.
B. SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA
1. Struktur Sistem Pendidikan
a. Pendidikan Dasar.
Pendidikandasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pemerintah menetapkan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, dan setiap warga negara yangberusia 7 (tujuh) tahun wajib mengikuti belajar pada jenjang pendidikan dasar tanpa dipungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk: Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang Sederajat selama 6 tahun; dan sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat selama 3 tahun.
b. Pendidikan Menengah.
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas: Pendidikan menengah umum, berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), atau bentuk lain yang sederajat; dan Pendidikan menengah kejuruan, berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat, selama 3 tahun.
c. PendidikanTinggi.
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma (2-4 tahun); sarjana (4 tahun atau lebih); magister, spesialis, dan doktor (2 tahun atau lebih); yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk: Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut,atauUniversitas. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan atau vokasi.
3
2. Manajemen Pendidikan
1) Kurikulum
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, di Indonesia telah menerapkan enam kali perubahan kurikulum. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: (1) Standar Isi, (2) Standar Proses, (3) Standar Kompetensi Lulusan, (4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (5) Standar Sarana dan Prasarna, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar Pembiayaan, dan (8) Standar Penilaian PendidikanBerdasarkan Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Seiring pergantian mentri Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
2) Kualifikasi guru
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibuktikan dengan ijazah/sertifikat keahlian yang relevan, yangdikeluarkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah. Jenis pendidikan guru yaitu Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang diselenggarakan oleh LPTK yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah, dengan kualifikasi akademik: (1) Pendidik pada jenjang Pendidikan Dasar minimum D-IV atau S1 pendidikan dasar. (2) Pendidikpada jenjang Pendidikan Menengah minimum D-IV atau S1 pendidikan menengah. (3) Pendidik pada jenjang Pendidikan Tinggi minimum: S1 untuk program Diploma, S2 untuk program sarjana, dan S3 untuk program magister dan program doktor.
3) Sistem Penilaian
Pada awal kemerdekaan sampai sekitar tahun 70-an, Indonesia menggunakan konsep ujian negara. Pada tahun 80-an, diubahlah menjadi ujian sekolah. Dan pada tahun 90-an, konsep ujian negara dan ujian sekolah digabungkan menjadi Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional). Terakhir, kebijakan itu menjadi Ujian Akhir Sekolah (UAS) untuk SD, dan Ujian Akhir Nasional (UAN) untuk SMP, SMA, SMK, dan atau yang sederajat. Namun seiring pergantian mentri UN resmi di hapus dan di ganting dengan Asismen Kompetensi Minimun (AKM)
C. SISTEM PENDIDIKAN DI MALAYSIA
1. Struktur Sistem Pendidikan
Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan untuk mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar. Sebuah program yang disebut Penilaian Tahap Satu, PTS digunakan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi yang cerdas, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4. Tetapi, program ini dihapus pada 2001.
4
Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan menggunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlaku mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di akhir Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.
2. Manajemen Pendidikan
1) Kurikulum
Dalam kurikulum ini juga lebih menekankan proses pembelajaran yang lebih mengutamakan praktek dari pada hanya penjelasan-penjelasan teori saja. Fasilitas-fasilitas diatas memungkinkan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih maksimal. Maka pantaslah jika Malaysia pada saat ini perkembangan pendidikannya semakin maju dengan pesat.
Kurikulum yang ada di malaysia
· 1956: General Syllabuses and Timetable Committee ditubuhkan
· 1964: General Syllabuses and Review Committee ditubuhkan
· 1965: Pendidikan Komprehensif dimulakan
· 1967: Report of the Committee on Curriculum Planning and Development
· 1973: Pusat Perkembangan Kurikulum (PPK) ditubuhkan
· 1982: KBSR dilaksanakan di 302 buah sekolah rendah sebagai percobaan
· 1983: KBSR dilaksanakan di semua sekolah rendah
· 1988: Pelaksanaan KBSR sepenuhnya dicapai
· 1988: Pelaksanaan KBSM bermula untuk mata pelajaran bahasa
· 1989: Pelaksanaan KBSM bermula untuk mata pelajaran lain
· 1989: Kemahiran Hidup Program Peralihan dimulakan di tingkatan 1
· 1989: Pelaksanaan PKBS di tahun 1 hingga tahun 6 di semua sekolah rendah
· 1989: Mata pelajaran Kemahiran Manipulatif dilancarkan di 100 buah sekolah rendah
· 1991: Mata pelajaran Kemahiran Manipulatif dilaksanakan di 1000 buah sekolah rendah
· 1991: Kemahiran Hidup bersepadu dimulakan di Tingkatan 1
· 1992: Mata pelajaran Kemahiran Hidup Manipulatif dilaksanakan di 3000 buah sekolah rendah
· 1993: Kemahiran Hidup mula dilaksanakan di Tahun 4 di semua sekolah rendah. Sekolah yang telah melaksanakan Kemahiran Manipulatif meneruskannya di Tahun 5 dan 6 sekolah rendah.
2) Kualifikasi guru
Standard Guru Malaysia (SGM) menggariskan kompetensi profesional yang patut dicapai oleh guru, dan keperluan yang patut disediakan oleh agensi dan institusi latihan perguruan bagi membantu guru mencapai tahap kompetensi yang ditetapkan.
3) Sistem Penilaian
Evaluasi sekolah-sekolah secara umum di Malaysia hampir secara ekslusif bergantung pada pada inspeksi sekolah atau sekolah yang dilakukan audit oleh inspektorat sekolah. Walaupun pemeriksaan cenderung untuk berfokus pada penilaian prestasi individu siswa, mereka mulai memainkan peran lebih besar dalam evaluasi kinerja sekolah secara keseluruhan.
5
Khusus untuk sumbangan PIBG (Persatuan Ibu Bapak dan Guru) hanya dipungut satu bayaran untuk satu keluarga. Jadi untuk keluarga yang menyekolahkan 1 anak atau lebih, dikenakan bayaran yang sama yaitu RM 25/keluarga. Dan untuk siswa kelas enam ditambah biaya UPSR sebesar RM 70. Selain itu tak ada pungutan lain, termasuk pula tak ada pungutan sumbangan dana pembangunan. Pembangunan dan renovasi gedung sepenuhnya menjadi tanggung jawab kerajaan/pemerintah.
Buku teks atau buku pegangan yang digunakan siswa relatif tak berganti atau sama setiap tahun. Bila orang tua murid membeli semua buku teks dan aktifiti, harganya berkisar antara RM 80 – RM 125/siswa pertahun. Itupun hanya sekali beli untuk anak sulung saja. Karena untuk keluarga yang mempunyai anak lebih dari satu, buku teks tersebut dapat dipakai bergantian “turun temurun”. Khusus untuk keluarga dengan pendapatan kurang dari RM 2000/bulan, dapat mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk peminjaman buku teks yang disediakan dari sekolah.
Suatu biaya pendidikan yang terbilang relatif murah untuk negara dengan pendapatan rerata per keluarga sebesar RM 2500/bulan atau setara dengan Rp. 6.250.000/bulan (Data 2003, Kementrian Kewangan Malaysia). Lebih-lebih lagi, mulai tahun persekolahan 2008 mendatang pemerintah merencanakan untuk meminjamkan semua buku teks kepada para siswa sekolah rendah tanpa kecuali. Praktis, orangtua murid tidak lagi terbebani untuk membel ibuku teks.
D. SISTEM PENDIDIKAN DI KOREA SELATAN
1. Struktur Sistem Pendidikan
Secara umum sistem pendidikan di Korea Selatan terdiri dari empat jenjang yaitu : Sekolah dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, SLTA dan pendidikan tinggi. Keempat jenjang pendidikan ini sejalan dengan “grade” 1 – 6 (SD), grade 7 - 9 (SLTP), 10 -12 (SLTA), dan grade 13 - 16 (pendidikan tinggi/program S1) serta program pasca sarjana (S2/S3). Berikut visualisasi grade pendidikan yang dimaksud.
Sekolah dasar merupakan pendidikan wajib selama 6 tahun bagi anak usia 6 sampai 12 tahun, dengan jumlah Angka Partisipasi Murni (APM) SD mencapai 99,8%, putus sekolah SD 0%.
SMP merupakan kelanjutan SD bagi anak usia 12-15 tahun, selama 3 tahun pendidikan, yang kemudian melanjutkan ke SLTA pada grade 15-18, dengan dua pilihan yaitu: umum dan sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan meliputi pertanian, perdagangan, perikanan dan teknik.
2. Manajemen Pendidikan
1) Kurikulum
Reformasi kurikulum pendidikan di korea, dilaksanakan sejak tahun 1970-an dengan mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas dan pemanfaatan teknologi, adapun yang dikerjakan oleh guru, meliputi lima langkah yaitu (1) perencanaan pengajaran, (2) Diagnosis murid (3) membimbing siswa belajar dengan berbagai program, (4) test dan menilai hasil belajar.
6
2) Kualifikasi guru
Terdapat dua jenis pendidikan guru, yaitu tingkat academic (grade 13-14) untuk guru SD, dan pendidikan guru empat tahun untuk guru sekolah menengah. Dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah untuk pendidikan guru negeri. Kemudian guru mendapat sertifikat yaitu : sertifikat guru pra sekolah, guru SD, dan guru sekolah menengah, sertifikat ini diberikan oleh kepala sekolah dengan kategori guru magang, guru biasa dua (yang telah diselesaikan on-job training) dan lesensi bagi guru magang dikeluarkan bagi mereka yang telah lulus ujian kualifikasi lulusan program empat tahun dalam bidang engineering, perikanan, perdagangan, dan pertanian. Sedangkan untuk menjadi dosen yunior college (D2), harus berkualifikasi master (S2) dengan pengalaman dua tahun dan untuk menjadi dosen di senior college harus berkualifikasi doktor (S3).
3) Sistem Penilaian
Kebijakan pemerintah untuk membuat setiap individu memiliki pendidikan minimal sama yaitu sekolah menengah pertama sejalan dengan kewajiban wajib belajar Sembilan tahun berdampak dengan meniadakan ujian masuk ke sekolah menengah tingkat utama. Kebijakan ini selanjutnya akan meringankan beban murid-murid sekolah dasar dari biaya yang harus dipersiapkan menghadapi ujian masuk yang sangat kompetitif. Diasumsikan bahwa penghapusan ujian masuk itu juga meringankan beban biaya akan membri kesempatan waktu lebih banyak kepada murid-murid untuk menyeimbangkan perkembangan fisik dan mental mereka.
E. SISTEM PENDIDIKAN DI SINGAPURA
1. Struktur Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan di Singapura terdiri dari empat lembaga utama, yakni:
1) Pemerintah, sekolah yang didanai pemerintah dan independen untuk tingkat sekolah dasar dan menengah
2) Universitas Lokal, Pendidikan Politeknik dan Lembaga Teknik- untuk paska pendidikan tingkat menengah
3) Sekolah swasta untuk pendidikan tingkat dasar dan menengah
4) Sekolah dengan sistem dari luar negeri dan sekolah asing/internasional.
a. Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan pra sekolah diselenggarakan oleh Taman kanak-kanak dan pusat perawatan anak, terdiri dari program tiga tahun untuk anak usia 3 hingga 6 tahun. Terdaftar pada menteri pendidikan, Taman kanak-kanak di Singapura dilaksanakan oleh yayasan masyarakat, perkumpulan keagamaan, organisasi sosial dan bisnis. Pusat perawatan anak mendapat ijin dari Menteri Pengembangan Masyarakat dan olah raga.
b. Sekolah Dasar
7
Seorang anak di Singapura menjalani pendidikan dasar selama 6 tahun, terdiri dari empat tahun tahap dasar pertama yaitu Sekolah Dasar kelas 1 sampai 4 dan tahap orientasi tahun ke dua yaitu Sekolah Dasar kelas 5 sampai 6.
Pada tahap dasar, kurikulum inti terdiri dari pengajaran Bahasa Inggris, Bahasa daerah dan matematika, dengan mata pelajaran tambahan seperti musik, kesenian dan kerajinan tangan, pendidikan fisik dan pembelajaran sosial. Ilmu pengetahuan sudah diajarkan sejak kelas 3 Sekolah Dasar.
Untuk memaksimalkan potensi mereka, siswa diarahkan menurut kemampuan belajar mereka sebelum menguasai tahap orientasi. Pada akhir kelas 6 SD, siswa mengikuti Ujian Kelulusan Sekolah Dasar (Primary School Leaving Examination). Kurikulum Sekolah Dasar di Singapura telah digunakan sebagai model internasional, khususnya metode pengajaran matematika. Siswa asing dari negara manapun diterima di Sekolah Dasar menurut ketersediaan lowongan tempat.
c. Sekolah Lanjutan
Sekolah Lanjutan di Singapura terdiri dari sekolah dengan Dana Pemerintah, bantuan Pemerintah atau biaya sendiri. Para siswa melaksanakan pendidikan lanjutan selama 4 atau 5 tahun melalui program spesial, cepat ataupun normal. Program spesial dan cepat mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian GCE 'O' (Singapore-Cambridge General Certificate of Education 'Ordinary') pada tingkat empat. Siswa pada program normal dapat memilih jurusan akademik atau teknik, yang keduanya mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian GCE 'N' (Singapore-Cambridge General Certificate of Education 'Normal') pada tingkat empat dan jika hasilnya memuaskan, maka siswa akan mengikuti ujian GCE 'O' pada tingkat lima.
2. Manajemen Pendidikan
1). Kurikulum
Untuk kurikulum pada tahap sekolah taman kanak-kanak menyelenggarakan dua sesi sehari dengan tiap sesi pelatihan dari 2, 5 sampai 4 jam, 5-hari setiap minggunya. Pada umumnya kurikulum termasuk program berbahasa Inggris dan bahasa asing dengan pengecualian terhadap sistem luar negeri yaitu pada sekolah Internasional yang menawarkan program Taman kanak-kanak bagi anak-anak ekspatriat
Kurikulum pendidikan lanjutan mencakup Bahasa Inggris, Bahasa daerah, Matematika, Ilmu Pengetahuan dan kemanusiaan. Pada tingkat lanjutan ke-3, siswa dapat memilih pilihan mereka sendiri tergantung apakah mereka di jurusan Seni, Ilmu Pengetahuan, Perniagaan atau teknik terapan.
Kurikulum pada Sekolah Lanjutan di Singapura dikenal di seluruh dunia atas kemampuannya untuk mengembangkan siswa melalui pemikiran yang kritis dan keterampilan intelektual.
2). Kualifikasi guru
Standard Guru singapura menggariskan kompetensi profesional yang patut dicapai oleh guru, dan keperluan yang patut disediakan oleh agensi dan institusi latihan perguruan bagi membantu guru mencapai tahap kompetensi yang ditetapkan.
3). Sistem Penilaian
Penyelenggaraan evaluasi pendidikan di Singapura tidak berbeda dengan pendidikan di Indonesia, yaitu mengadakan evaluasi berbentuk Ujian Nasional. Dalam pendidikan singapura tidak menentukan kelulusan seseorang, karena menurut Pemerintahannya setiap orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan pendidikan. Jadi untuk pelajar yang sudah duduk di kelas 4 Express
8
ataupun yang dikelas 5 normal Academic sudah harus mengikuti 0 level test untuk lulus dari secondary school. Dalam 0 level test ada tujuh pelajaran yang harus diikuti diantaranya 5 mata pelajaran pokok dan 2 mata pelajaran pilihan. Kelima pelajaran pokok tersebut adalah English Mother, Tongue, matematika, IPA ( biologi, kimia, fisika), IPS ( Sejarah, sosiologi, geografi) serta dua mata pelajaran pilihan dari food and nutrition, IT dan design and technology, semua pelajaran tersebut mempunyai nilai minimum. Bagi siswa yang tidak bisa mendapatkan nilai minimum tetap lulus, akan tetapi ijazah mereka aka nada nilai merah. Jika mereka tidak ingin ada nilai merahnya dalam ijazah maka mereka boleh mengulangi satu tahun di kelas yang sama . Setelah secondary school, masih ada satu lagi jenjang sebelum mereka masuk ke universitas, yaitu Centralised nstitute atau Junior Colleges (tertiary education, persiapan menuju tingkat universitas).
SISTEM PENDIDIKAN DI JEPANG
1 . Struktur Sistem pendidikan
Pendidikan Jepang terdiri atas sistem 6-3-3-4 dimana siswa wajib mengemban :
1. 6 tahun Sekolah Dasar (Shōgakkō)
2. 3 tahun Sekolah Menengah Pertama (Chūgakkō)
3. 3 tahun Sekolah Menengah Atas (Koutougakkou)
4. 4 tahun atau lebih untuk jenjang Perguruan Tinggi (Daigaku).
Pembagian tingkat pendidikan Jepang memiliki persamaan dengan negara Indonesia dimana siswa harus melewati jenjang 9 tahun wajib bersekolah dan melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi. Jepang juga menyediakan pendidikan lembaga Taman Kanak-kanak yang lebih ditekankan pada pendidikan terhadap pelatihan dan kebiasaan sehari-hari anak usia dini.
2. Manajemen Pendidikan
1). Kurikulum
Pembuatan kurikulum pendidikan Jepang juaga diawasi oleh The Board of Education yang terdapat pada tingkat perfectur dan munipal. Karena kedua lembaga ini masih terkait erat dengan MEXT, maka pengembangan kurikulum Jepang masih sangat kental sifat sentralistiknya. Namun rekomendasi yang dikeluarkan oleh Central Council for Education (chuuou shingi kyouiku kai) pada tahun 1997 memungkinkan sekolah berperan lebih banyak dalam pengembangan kurikulum di masa mendatang.
2). Kualifikasi guru
9
Guru-guru untuk sekolah dasar dan sekolah menengah dididik dan dilatih di lembaga-lembaga pendidikan tinggi, yaitu di Universitas, program Pasca Sarjana, dan junior college yang dipilih oleh Kementerian Pendidikan.sertifikat mengajar dijamin untuk selama-lamanya oleh Dewan Pendidikan Distrik dan berlaku di semua distrik.
3). Sistem penilaian
Pada semua tingkat dalam sistem sekolah di Jepang berbagai jenis ujian dan sumber-sumber informasi lain digunakan untuk menilai apakah siswa dapat dinaikkan dari level satu kelevel berikutnya. Di tingkat sekolah dasar keputusan untuk kenaikan kelas anak-anak, dan soalketentuan tamat atau tidak.
Sekolah menengah tingkat atas memilih pelamarnya atas dasar hasil ujian kemampuan akademik yang diselenggarakan oleh Dewan pendidikan masing-masing dan transkripnilai yang diterima dari masing-masing sekolah tempat asal.
F. SISTEM PENDIDIKAN DI AMERIKA SERIKAT
1 . Struktur sistem pendidikan
Setiap negara bagian menyediakan pendidikan secara gratis selama 12 tahun mulai dari taman kanak-kanak sampai pada jenjang berikutnya. Dalam sistem pendidikan di Amerika Serikat terdapat beberapa pola pendidikan yaitu :
taman kanak-kanak + pendidikan dasar ”grade” 1-8 + 4 tahun SLTA
taman kanak-kanak + sekolah dasar ”grade” 1-6 tahun + 3 tahun SLTP + 3 tahun SLTA
taman kanak-kanak + sekolah dasar ”grade” 1-4/5 + 4 tahun SLTP + 4 tahun SLTA
setelah menyelesaikan pendidikan tingkat taman kanak-kanak + 12 tahun pada beberapa buah negara bagian dilanjutkan 2 tahun pada tingkat akademi (junior community college) sebagai bagian dari sistem pendidikan dasar dan menengah
Pada pola pertama seorang siswa menamatkan pendidikan pada umur 17- 18 tahun. Pendidikan khusus mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Disamping itu pendidikan non formal
tidak hanya di sponsori oleh badan pemerintah tapi juga badan swasta, serikat buruh-buruh, badan-badan keagamaan serta oleh individu yang kadang kala menjadikannya usaha bisnis.
Pada tingkat pendidikan tinggi, struktur dan jenis/ jenjang pendidikan pada dasarnya dikelompokkan dalam tiga bentuk baik pendidikan tinggi negeri maupun swasta yaitu :
program Doctor (S-3) diberi gelar Doctor of Philosphy (Ph.d) atau Doctor of Education (Ed.D) dalam bidang-bidang tertentu seperti kedokteran, hukum, teologi, bisnis. Pada level S-3 tersedia program-program spesialis.
10
2. Manajemen Pendidikan
1). Kurikulum
Pendidikan negara bagian menggariskan kurikulum dengan tingkat variasi yang cukup besar dan memberi peluang pada daerah setempat. Sistem pendidikan di Amerika mempunyai sifat yang khas yang berbeda dari sistem pendidikan di negara-negara lain. Hal ini terutama karena sistem pemerintahannya yang mendelegasikan kebanyakan wewenang kepada negara bagian dan pemerintahan lokal (distrik atau kota). Amerika tidak memiliki sistem pendidikan nasional yang ada adalah sistem pendidikan dalam artian terbatas pada masing-masing negara bagian.
2). Kualifikasi guru
a. Dosen Perguruan Tinggi
kualifikasi dan pengangkatan
Pada dasarnya kualifikasi doctor S-3 merupakan syarat untuk menjadi dosen pada perguruan tiggi di Amerika Serikat.
Kepangkatan
Pangkat dosen perguruan tinggi amerika serikat lazim disebut instuctor, assistant, proffesor, associate proffesor, dan proffesor emeritus, lecturer
b. Guru Pendidikan Dasar dan Menengah
Pengangkatan guru adalah wewenang pemerintah negara bagian yang memiliki syarat untuk untuk memperoleh sertifikat mengajar. Pendidikan guru untuk sekolah dilakukan di tingkat universitas pada tingkat sarjana muda dan guru sekolah lanjutan disiapkan pada tingkat sarjana yang lamanya 4-5 tahun.
3). Sistem penilaian
Menurut sistem penilaian dari Mount Holkoye College, sistem penilaian dengan huruf awalnya dibuat demikian:
A = Excellent (Sangat Baik), nilainya adalah 95 – 100 persen
B = Good (Baik), nilainya adalah 85 – 94 persen
C = Fair (Cukup), nilainya 76 – 84 persen
D = Passed (Lulus), nilainya 75 persen
E = Failed (Gagal), nilainya di bawah 75 persen
G. SISTEM PENDIDIKAN DI INGGRIS
11
1 . Struktur sistem pendidikan
Sistem pendidikan di Inggris dibagi berdasarkan empat negara yang tergabung di dalamnya, yaitu England, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Setiap negara memiliki sistem terpisah di bawah pemerintahan masing-masing: Pemerintah Inggris bertanggung jawab atas England, selanjutnya Pemerintah Skotlandia, Pemerintah Wales dan Eksekutif Irlandia Utara bertanggung jawab terhadap sistem pendidikan negara masing-masing.
Pendidikan Formal
Sistem pendidikan di Inggris yang umumnya dibagi menjadi beberapa jenjang berdasarkan umur:
• Pendidikan pra-primer (pre-primary education), usia 3-4 tahun
• Pendidikan primer (primary education), usia 4-11 tahun
• Pendidikan sekunder (secondary education), usia 11-16 tahun
• Pendidikan lanjutan (further education), usia 16-18 tahun
• Pendidikan tinggi (higher education), usia di atas 18 tahun
Bagi anak-anak yang berusia antara 5 dan 16 tahun, pendidikan itu adalah wajib di UK. Pendidikan yang dibiayai pemerintah bagi anak-anak pada usia ini terstruktur dalam dua atau tiga jalur (tier):
1) Sistem dua jalur (two-tier syistem)
• Sekolah dasar (primary school)
Sekolah dasar adalah untuk anak-anak yang berusia antara 5-11 tahun, kecuali di Scotland dimana transfer dilakukan pada usia 12 bukan 11 tahun; adakalanya, terbagi lagi dalam kelompok 5-7 tahun (infant school) dan kelompok 7-11 tahun (junior school).
• Sekolah menengah pilihan atau tanpa pilihan (selective/nonselective secondary school).
Sekolah ini adalah untuk anak-anak yang berusia antara 11 dan 16 atau 18 tahun.
2) Sistem tiga jalur (three-tier system)
• Sekolah pertama (first school) adalah bagi anak-anak berusia 5-8 atau 9 tahun.
• Sekolah menengah (middle school) bagi anak berusia antara 8-12 atau 9-13 tahun.
• Sekolah tingkat atas (upper school), biasanya nonselektif, bagi anak-anak berusia antara 12 atau 13-16 atau 18 tahun.
Pendidikan nonformal
Berbagai program untuk orang dewasa dan Continuing Education diselenggarakan oleh “LEAS.” jurusan-jurusan ekstra universitas, dan badan-badan tertentu seperti Asosiasi Pendidikan Para Pegawai. Pada umumnya kuliah-kuliah diselenggarakan “part-time” (siang atau malam).
Universitas terbuka (Open University, OU) tergolong pendidikan nonformal yang mampu menawarkan program akademik dengan berbagai gelar. Perkuliahan sebagian besar dilakukan dirumah melalui korespondensi, televisi dan radio. Tidak diperlukan kualifikasi akademik formal untuk mendaftar diuniversitas ini, dan gelar diberikan atas atas jumlah kredit yang diperoleh dengan sukses pada setiap fase perkuliahan .
2. Manajemen Pendidikan
12
1). Kurikulum
Tidak ada kurikulum yang ditentukan secara nasional, akan tetapi badan-badan yang mengurus ujian serta yang mengawasi General Certificate of Education menghendaki kesamaan kurikulum pada tingkat sekolah menengah setiap daerah. Dalam prakteknya, tanggung jawab atas kurikulum sekolah-sekolah negeri terletak pada guru-guru sendiri walaupun “LEAS” juga bertanggung jawab secara umum.
Inspektur Pendidikan (Her Majesty’s Inspectors of Schools, HMIS) bertanggung jawab kepada Menteri Pendidikan atas pengawasannya terhadap sekolah negeri dan swasta, memeriksa dan melaporkannya, serta memberikan saran dan nasihat kepada sekolah dan “LEAS” termasuk ke pemerintah. Di samping itu, “LEAS” juga mempunyai inspektur, penasihat dan perencana-perencana sendiri untuk membantu sekolah yang berada di bawah wewenangnya, dan “LEAS” juga membentuk pusat pertemuan guru-guru sebagai tempat bagi mereka untuk bekerja menyusun dan mengembangkan kurikulum serta kegiatan inservice training.
2). Kualifikasi guru
Penyiapan tenaga kependidikan di Inggris dilakukan dengan tertib dan berkembang sesuai kebutuhan pelaksanaan pendidikan. Ada tiga cara memperoleh kualifikasi menjadi guru di Inggris:
1.Kuliah tiga tahun untuk memperoleh Sertifikat Pendidikan (nongraduated Certificate of Education); sistem ini mulai dihapus;
2. Kuliah 3 sampai 4 tahun untuk mendapat gelar Sarjana Muda Pendidikan (Bachelor of Education);
3.Kuliah tingkat pascasarjana bagi yang memiliki gelar pertama nonkependidikan.
4.Mulai tahun 1984, untuk memasuki lapangan pekerjaan guru hanya melalu jalur pascasarjana, di samping kompetensi keahlian matematika dan bahasa Inggris dalam standar GCE-‘O’ sangat diharapkan.
3). Sisitem Penilaian
Sistem pendidikan di Inggris tidak ada ujian akhir, tetapi murid-murid pada tingkat sekolah menengah boleh mengambil berbagai mata pelajaran untuk memperoleh Sertifikat Pendidikan Menengah (Certificate in Secondary Education, CSE), atau sertifikat yang lebih menuntut kemampuan akademik, yaitu GCE (General Certificate of Education) pada level ‘O’, keduanya biasanya diambil oleh anak-anak pada usia 16 tahun. Nilai C pada GCE-‘O’ level dan nilai tertinggi pada CSE diakui mempunyai standar yang sama, dan nilai ini memenuhi syarat untuk memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Di England ujian GCE diselenggarakan oleh delapan badan independen, yang hampir semuanya terkait dengna universitas; ujian CSE dikontrol oleh 14 dewan pendidikan regional. (Di Scotland yang sama dengan GCE-‘O’ level adalah “Ordinary grade of the Scottish Certificate of Education (SCE); tidak ada ujian yang selevel dengna CSE).
Ujian GCE-‘A’ level (Advanced) biasanya diambil oleh murid-murid tiga sampai empat mata pelajaran dua tahun sesudah GCE’O’ dan itu merupakan standar memasuki pendidikan tinggi dan berbagai latihan profesional. Di Scotland, nilai SCE’H’ (High) menuntut satu pendidikan tambahan sesudah SCE-‘O’ sehingga memungkinkan murid-murid menyelesaikan lima atau enam mata pelajaran lagi, yang dengan sistem GCE-‘A’ hal itu tidak bisa dilakukan.
H. SISTEM PENDIDIKAN DI JERMAN
13
1 . Struktur pendidikan
1. Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Tinggi
Wajib sekolah di Jerman berlaku sembilan tahun atau sepuluh tahun. Dengan normal anak masuk sekolah pada usia enam tahun. Pada akhir abad ke-19 di jerman ada tiga macam sekolah menengah. Yang paling tua adalah gimnasium didirikan pada tahun 1538. Von humboldt menetapkan mutu sekolah itu dengan mengadakan ujian negara buat murid-muridnya dan menetapkan syarat ijazah negara buat guru-gurunya. Setelah berhasil menyelesaikan ujian pada grade, siswa berhak memasuki perguruan tinggi. Pendidikan tinggi di Jerman terdiri dari University, University of Applied Science (Fachhochschuke) dan sekolah tinggi seni dan musik.
2. Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan pra sekolah mempunyai sejarah yang panjang di jerman. Pada abad ke-18 dan 19, muncul lembaga-lembaga untuk mengurus kesejahteraan anak-anak yang membutuhkan yang pada awalnya menyediakan pengajaran Agama (Injil)
3. Pendidikan Khusus
Pada tahun 1989, baik di jerman timur maupun jerman barat kira-kira 4% siswa tercatat pada lembaga-lembaga yang khusus melayani anak-anak cacat. Disamping itu, jerman timur menjalankan sistem sekolah khusus (spezialschulen) bagi anak-anak yang punya bakat istemewa dalam bidang seni atau olah raga yang jumlahnya kira-kira 1% dari kelompok umur.
4. Pendidikan Vokasional, Teknik Dan Bisnis
Pendidikan bagi orang dewasa (adult of education) di jerman dikelompokkan pada tiga kategori : umum, vokasional (termasuk teknik dan keuangan) dan politik. Undang-undang federal pada tahun 1972 mendorong partisipasi masyarakat dalam program pendidikan orang dewasa dengan memberikan bantuan keuanagn serta tambahan hari libur (bagi yang bekerja) asalkan mereka mau mengikuti pelajaran vokasional.
5. Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan Nonformal
Pendidikan bagi orang dewasa (Adult Education) di Jerman dikelompokkan dalam tiga kategori umum, vokasional (termasuk teknik dan keuangan), dan politik. Program pendidikan orang dewasa ini didominasi penyelenggaraannya oleh volchochschulen, biyasanya didukung oleh masyarakat setempat.
Mata pelajaran yang diberikan pada volkshochschulen dapat dianggap sebagai pendidikan vokasional orang dewasa, maka institusi ini menjadi sangat penting sebagai penyelenggara progran itu.
2. menejemen pendidikan
1). Kurikulum
Kurikulum dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan sesuai Negara bagian masing-masing dibawah kendali Lander (pemerintah daerah). Sebagian besar Lander mewajibkan mata pelajaran di primary education sebagai berikut: German; mathematics; social studies (usually taught as Sachunterricht); history (usually taught as Sachunterricht ) geography (usually taught as Sachunterricht); biology (aspects of biology are taught within science, which is usually taught as Sachunterricht ); physics (aspects of physics are taught within science, which is usually taught as Sachunterricht); chemistry (aspects of chemistry are taught within science, which is usually taught as Sachunterricht); art; music; sport; and modern foreign languagesSedangkan untuk sekolah menengah, kurikulum berbeda-beda penekannannya, sesuai jenis sekolah. Namun paling tidak pada setiap jenis sekolah menengah tersebut memuat materi pelajaran sebagai berikut: German; mathematics; on foreign language (usually English); natural and social sciences; music; art; and sport.
14
2). Kualifikasi guru
Biasanya, hanya guru-guru gymnasien dan sebagian guru spesialis untuk bidang-bidang yang dididik di tingkat universitas dengan tekanan utama pada bidang keahlian dibandingkan dengan bidang keguruan. Staf pengajar untuk jenis sekolah lain, termasuk berbagai bentuk sekolah vokasional dan teknik memperoleh pendidikan di perguruan tinggi lain dan sering menuntut persyaratan masuk yang lebih rendah. Kebanyakan sistem yang dualisme seperti ini bertahan di jerman timur sampai tahun 1990.
3). Sistem penilaian
Penilaian akhir tahun siswa di dasarkan pada hasil analisis terhadap kinerja siswa. Dari Grade 2 (primer, umur tujuh) dan seterusnya, hanya terdapat laporan setengah-tahunan meliputi komentar terhadap kemajuan dan nilai yang diperoleh dengan membandingkan kinerja mereka dengan apa ada pada selain dalam sebuah kelompok pengajaran. Terdapat satu kecenderungan ke arah pelaporan proses belajar dan kinerja, dan terhadap keikutsertaan kelas serta perilaku sosial di sekolah. Anak-anak yang nilainya dan hal lainnya tidak cukup harus (dapat memilih) untuk mengulang kembali di awal tahun baru. Tidak ada nilai ujian atau ijasah di sekolah dasar, yang ada hanya sebuah laporan kinerja siswa pada akhir tahun. Ujian nasional di selenggarakan pada grade 10 dan 12.
I. SISTEM PENDIDIKAN DI PERANCIS
1 . Struktur Pendidikan
1). Jalur panjang (long stream)
Jalur panjang diarahkan pada baccalaureat dan pendidikan tinggi dan jalur ini terbagi pula atas dua bagian : pendidikan menengah umum, dan pendidikan menengah kejuruan. Sekolah swasta menampung siswa level ini kurang lebih 25%.
2). Jalur Pendek
Adalah murni pendidikan teknik yang diarahkan untuk mendapatkan Certificat Aptitude Professionelle (CAP) dalam rentan waktu dua tahun.Sekitar 30% siswa pada setiap dua tahun ajaran terdaftar pada jalur ini.
Di dalam system pendidikan yang baru ini, semua sekolah pemerintah bersikap netral terhadap agama. pendidikan agama menjadi tanggung jawab orang tua murid dan gereja. Untuk memaber kesempatan kepada anak-anak mendapat pelajaran agama di luar sekolah, semua sekolah dasar diliburkan pada ahari kamis dan hari minggu.
2. Menejemen pendidikan
1). Kurikulum
15
Kurikulum pendidikan tingkat rendah terdiri dari bahasa Perancis, membaca, menulis, berhitung, sejarah, ilmu bumi (khusus Perancis dan Negara-negara jajahan), akhlak, kewarganegaraan, dasar-dasar ilmu pasti dan alam, menggambar, pekerjaan tangan, bernyanyi dan gerak badan. Murid-murid yang hendak melanjutkan sekolah menengah, harus lulus ujian masuk kelas enam, terutama bagi mereka yang mempunyai nilai ujian cukup. Kalau nilainya baik, maka mereka dapat masuk dan diterima secara otomatis di tahun pertama (classes de sixieme). Yang menarik untuk dipelajari adalah tingkat kelas dimulai dari angka yang tertinggi kemudian menurun
2). Kualifikasi guru
Guru-guru untuk Lycees bergelar “professeur” dan mereka mendapat pendidikannya di perguruan tinggi dan ketika tamat diberi ijazah guru sekolah menengah (“Certificat d’aptitude au professorat de I’einseignement Public du Second Degre” – CA-PES). Universitas yang didirikan dalam tiap academie tidak sama besarnya, Di Sorbonne, Paris Mahasiswanya lebih banyak dari pada semua mahasiswa universitas academie lain-lain. Perombakan pendidikan tahun 1959 membawa perubahan juga dalam dunia pendidikan tinggi. Sekarang pendidikan tinggi dibagi dalam 3 “cycle” yaitu:
“cycle” pertama mengenai “science” terdiri dari 4 jurusan yang dapat dipilih oleh mahasiswa. Kalau lulus ujian pada “cycle” ini mahasiswa mendapat ijazah D.U.E.S. dan diberi kesempatan memilih pindah ke institute lain atau akan terus belajar di unuversitas yang sama. “cycle”pertama mengenai kesenian mempunyai 5 jurusan untuk mahasiswa yang tidak ingin menjadi guru. Yang lulus ujian akhir mendapat ijazah D.U.E.L.
“Cycle” kedua ditujukan untuk menghasilkan para peneliti dengan gelar “maitreise” bagian “science” terdiri dari 12 jurusan.mahasiswa harus mendapat 4 ijazah selama “cycle” ini 2 ijazah setiap tahun dan dibidang kesenian 2 ijazah. Mahasiswa harus membuat thesis untuk mendapat gelar “inaitrise”.
3). Sistem penilaian
sistem penilaian di Prancis akan berkisar antara 0 – 20. Dimana 10.0 adalah batas minimal seseorang dinyatakan lulus. Tapi perlu diingat bahwa standar antara lulusan universitas dan grandes ecoles juga berbeda. Misalkan saja di kebanyakan industri ataupun perguruan tinggi di luar Prancis, akan mensyaratkan nilai 14.00 untuk lulusan Universitas dan 12.00 untuk kandidat dari Grandes Ecoles. Perbedaan ini memberikan kesimpulan bahwa nilai 14.0 yang diperoleh di Universitas sama halnya dengan nilai yang 12.0 yang diperoleh mahasiswa dari Grandes Ecoles.
J. SISTEM PENDIDIKAN DI ISRAEL
Jenjang Pendidikan
1. Taman Kanak-Kanak
Pendidikan di Israel mulai diwajibkan bagi anak berusia 5 tahun, namun banyak pula orangtua yang menyekolahkan anaknya ketika masih berusia 3 atau 4 tahun.TK memberi kesempatan pada anak untuk belajar mengenal angka dan abjad Ibrani.
16
2. Pendidikan Dasar
Sekolah dasar menawarkan program 6 tahun. Untuk tingkatan yang lebih tinggi dari sekolah dasar, yakni 3 tahun untuk sekolah menengah dan 3 tahun untuk menengah atas. Terdapat pemisahan sekolah bagi anak Yahudi dan Arab. Kurikulum dasar disekolah Yahudi dan Arab relatif sama. Membaca, menulis, aritmatika dan kegiatan terkait diajarkan dalam dua tahun/kelas pertama, dan setelah dua tahun awal ini kemudian ditambahkan geografi, sejarah, sains, bahasa asing, dan lain-lain. Bahasa asing di sekolah-sekolah Yahudi menggunakan bahasa Inggris atau Prancis. Pelatihan bahasa asing dimulai di kelas enam. 3. Pendidikan Skunder/Lanjutan
Pendidikan menengah di Israel didasarkan pada model Eropa, sebagian besar karena masuknya Eropa Timur setelah Perang Dunia II dan Inggris yang sebelumnya menduduki Palestina. Untuk tahun-tahun pendidikan menengah, siswa dikelompokkan ke dalam jalur akademik maupun jalur kejuruan. Tiga tahun terakhir (kelas sepuluh sampai dua belas) adalah tidak wajib atau bebas. Di sekolah-sekolah akademik, siswa mengambil materi umum dan kemudian mengkhususkan diri selama dua tahun terakhir mereka.
Kurikulum
Sebagian besar jam sekolah dikhususkan untuk studi akademik wajib. Sementara materi pelajaran yang akan dibahas seragam di seluruh sistem, setiap sekolah dapat memilih dari berbagai unit studi dan bahan ajar, yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan, yang paling sesuai dengan kebutuhan fakultas dan populasi muridnya. Dengan tujuan meningkatkan pemahaman murid tentang masyarakat mereka, setiap tahun topik khusus penting nasional dipelajari secara mendalam. Tema telah mencakup nilai-nilai demokrasi, bahasa Ibrani, imigrasi, Yerusalem, perdamaian, dan industri.
Ujian nasional kelulusan di Israel disebut dengan Ujian Bagrut, di mana kemudian dikeluarkannya surat mandat bagi siswa kelas XII, yang menjadi syarat untuk masuk pendidikan tinggi. Kandidat yang lulus pada sejumlah ujian tertentu dan memenuhi syarat yang telah ditentukan akan diberikan sertifikat matrikulasi. Hampir semua lulusan sekolah akademik dan sekolah pertanian menggunakan ujian Bagrut. Normalnya lulusan sekolah kejuruan tidak menggunakan ujian Bagrut, meskipun ada pengecualian.
K. SISTEM PENDIDIKAN DI AUSTRALIA
Jenjang Pendidikan
Untuk tingkat pendidikan awal, ada Kindergarten (taman kanak – kanak) yang diwajibkan Kemudian setelah tamat, dilanjutkan ke Primary School (sekolah dasar/SD). Disini siswa belajar selama 6 sampai 7 tahun (tergantung dari kebijakan negara bagiannya). Kemudian setelah lulus, dilanjutkan lagi ke High School (Sekolah Menengah Pertama / SMP). Disini siswa bakal belajar selama 3 tahun.. Kemudian setelah lulus, siswa melanjutkan ke Senior High School(Sekolah Menengah Atas / SMA). Disini rentang waktunya ada yang 3 atau 2 tahun tergantung dari negara bagiannya.
Proses Belajar
Lama jam belajar disekolah hampir sama dengan lama belajar di Indonesia, hanya saja sekolah
17
dimulai pukul 9 pagi. Karena sekolah yang dekat dari rumah, siswa umumya mereka berangkat dari rumah. 30-10 menit sebelum pelajar dimulai. Kemudian istirahat pagi jam 11-130, dan ada juga istirahat untuk makan siang jam 1-2 siang, dan pulang dari sekolah jam 3.20 sore hari. Tidak ada pelajaran lagi setelah pulang sekolah, mereka juga tidak menyelenggarakan bimbingan belajar. Sistem pendidikan mereka pentingnya menyeimbangkan lama kegiatan belajar, kegiatan untuk bersosialisasi dan kegiatan untuk berolah raga dan seni.
Satu kegiatan yang sangat disukai siswa sebagai siswa SMA adalah kegiatan excursion, yaitu sekolompok siswa mengunjungi suatu tempat sambil belajar. Dalam kegiatan ini mereka akan belajar tentang objek yang dilihatnya. Sehingga sepulangnya dari tempat tersebut mereka akan punya wawasan yang penuh tentang apa yang telah dilihat.
Kurikulum
Kurikulum dirancang dengan mempertimbangkan kemampuan dan minat siswa yang berbeda. Artinya siswa mendapatkan pendidikan sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Mereka dibebaskan memilih mata pelajaran dan derajat kesulitan yang mereka sukai. Suatu mata pelajaran ditawarkan dengan derajat kesulitan yang berbeda-beda. Apabila mata pelajaran yang diminati tidak ditawarkan oleh pihak sekolah, maka siswa dapat mengikuti pelajaran dari sekolah lain yang menawarkan mata pelajaran yang dia inginkan. Siswa difasilitasi selama mengikuti jam pelajaran tersebut disekolah lain, misalnya dengan menyediakan bis sekolah untuk mengantar dan menjemput mereka.
Jumlah mata pelajaran yang diambil dalam satu semester berkisar 6-7 mata pelajaran. Kelas 10 sangat penting perannya untuk menentukan arah pendidikan siswa di jenjang kelas berikutnya. Setelah kelas 10, siswa dibebaskan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan profesi yang inginkan, tapi dengan catatan mendapat persetujuan atau rekomendasi dari guru. Jika sekiranya mereka akan melanjutkan pendidikan di universitas maka di kelas 11 mereka akan mempelajari mata pelajaran yang menjadi prasyarat untuk di universitas.
SISTEM PENDIDIKAN DI TAIWAN
Jenjang Pendidikan
1. Program Prasekolah
Meskipun tidak wajib, pemerintah Taiwan menawarkan dua tahun prasekolah publik untuk anak dari keluarga berpenghasilan rendah di 1.358 taman kanak-kanak publik di seluruh negeri. Prasekolah juga tersedia untuk anak-anak yang orang tuanya ingin membayar biaya pendidikan di kedua sekolah umum atau salah satu dari 1.948 taman kanak-kanak swasta. Banyak prasekolah swasta menawarkan program dipercepat dalam berbagai mata pelajaran untuk bersaing dengan prasekolah publik dan memanfaatkan permintaan masyarakat terhadap prestasi akademik..
2. Program Wajib Belajar (SD dan SMP)
Program wajib belajar ini terdiri dari enam tahun sekolah dasar dan tiga tahun pendidikan SMP.
18
Setelah seorang anak mencapai usia enam tahun mereka diharuskan untuk memulai sekolah. Selama dua tahun pertama, kelas satu dan dua, anak-anak bersekolah selama setengah hari. Setelah enam tahun pendidikan sekolah dasar anak-anak pergi dengan ijazah sekolah dasar. Tidak ada tes untuk masuk SMP. Di kelas 9, siswa bersiap mengikuti ujian masuk SMA. Karena sangat kompetitif masuk ke SMA-SMA top.
Proses Belajar
Siswa mulai sekolah antara pukul 7:30 .m dan menyelesaikan sekitar pukul 17:30.m. Siswa tetap dalam kelas yang sama sepanjang hari, sementara guru berpindah dari kelas ke kelas. Kelas diajarkan dalam lingkungan belajar pasif dengan ukuran kelas 35-50 siswa. Siswa diberikan informasi materi yang sangat banyak, dan jarang diberi kesempatan untuk mempertanyakan atau mengkritik apa yang diajarkan oleh guru. Juga tidak banyak interaksi antara guru dan siswa. Setelah sekolah, sebagian besar siswa pergi ke cram school atau bimbingan belajar dari 18:30 hingga 21:30, yang merupakan sekolah khusus yang melatih siswa untuk memenuhi tujuan akademik, khususnya ujian masuk SMA dan perguruan tinggi. Siswa tidak akrab dengan menulis esai, sehingga mereka mungkin membutuhkan panduan mengenai penelitian dan tugas sekolah analitis.
Kurikulum
Di Taiwan, kurikulum untuk SD, SMP, dan SMA yang diumumkan oleh Departemen Pendidikan. Standar kurikulum untuk semua tingkat sekolah direvisi sekitar setiap 10 tahun. Revisi dibuat oleh subkomite. Para anggota ditunjuk oleh Departemen Pendidikan, didalamnya adalah spesialis kurikulum, pendidik guru, guru kelas, dan administrator.
Kurikulum yang dibahas dalam tiga tahun SMP meliputi:
1. Sastra (sastra klasik dan modern Cina dan puisi, komposisi dan public speaking)
2. Matematika (tunggal dan dua variabel aljabar, geometri, trigonometri, dan pra-kalkulus)
3. Bahasa Inggris
4. Ilmu & teknologi (biologi (tahun pertama), kimia (tahun kedua), fisika & ilmu bumi (tahun ketiga), dan teknologi (semua tiga tahun)
5. IPS (kewarganegaraan, sejarah, geografi)
6. Ekonomi
7. Kerajinan, seni ( seni rupa, musik, drama)
8. Pendidikan jasmani.
Kurikulum SMA meliputi
Untuk SMA Akademik Kurikulum untuk semua siswa sama dalam dua tahun pertama sekolah menengah atas. Siswa memilih spesialisasi di tahun ketiga dari program SMA dari humaniora / ilmu sosial atau rekayasa / aliran ilmu alam. Kelompok I terdiri dari mahasiswa seni liberal, sementara Grup II dan Kelompok III terdiri dari mahasiswa ilmu-terfokus.Kurikulum berbasis ilmu pengetahuan memiliki penekanan berat pada kelas sains dan matematika, sedangkan seni liberal lagu memiliki fokus yang lebih besar pada sastra dan ilmu-ilmu sosial.
SISTEM PENDIDIKAN DI INDIA
19
Jenjang Pendidikan
1. Pendidikan Dasar (Primary Education)
Primary Education ini setara dengan jenjang pendidikan sekolah dasar yang ada di Indonel namun pelaksanaannya hanya 5 tahun. Dalam upaya meningkatkan partisipasi dalam pendidikan dasar diselenggarakan sekolah gratis dan pelarangan buruh anak-anak.
2. Pendidikan Menengah (Secondary Education)
Secondary Education ini diterapka selama 2+3 tahun yang berkisar usia 14 hingga 18 tahun. Pendidikan jenjang menengah (Secondary Education) dibangun melalui kebijakan pendidikan nasional (National Policy on Education-NPE). Pendidikan menengah di India berorientasi pada ujian dan bukan berbasis kursus: siswa mendaftar dan mengambil kelas terutama untuk mempersiapkan salah satu ujian yang diselenggarakan secara terpusat.
Sebagian besar sekolah di India tidak menawarkan fleksibilitas mata pelajaran dan penjadwalan karena keterbatasan anggaran (misalnya: sebagian besar siswa di India tidak diizinkan mengambil Kimia dan Sejarah di kelas 11-12 karena mereka adalah bagian dari "aliran" yang berbeda).
Proses Belajar
Disana siswa SD sudah terbiasa menghabiskan waktu 10 hingga 12 jam untuk belajar setiap harinya. Siswa tidak hanya mengikuti proses belajar di sekolah, tapi rata-rata siswa juga mengikuti les yang dilaksanakan setelah sekolah. Les di India pun menarik, layaknya sebuah sekolah yang memiliki sistem rekrutmen, tempat les di India juga punya sistem serupa namun lebih sederhana. Jika siswa tidak belajar dengan baik atau tidak menangkap pelajaran dengan cepat maka pengajar les tidak akan menerima siswa tersebut dan menyarankan untuk mencari tempat lain untuk belajar.
Pada umumnya siswa belajar setiap harinya dari jam 7.00 pagi hingga 12.30 siang, kemudian dilanjutkan dengan les dari 13.00 hingga 18.00, kemudian mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh sekolah dan les 19.00 hingga 21.00. Rutinitas ini terus diulang-ulang dari Senin hingga Jumat. Rutinitas tersebut seketika berubah ketika masa ujian, waktu yang dihabiskan di tempat les biasanya lebih lama dan jam bangun pun biasanya lebih pagi.
Kurikulum
Struktur Kurikulum dan standar sekolah dasar mencakup pelajaran membaca, menulis dan mengeja bahasa daerah, sejarah dan kebudayaan India, geografi, sastra, sains dan kesehatan. Di sekolah menengah juga menerima pelajaran sains dan matematika bahkan juga beberapa sekolah mengganti kajian ilmu-ilmu sosial dengan sejarah dan geografi serta sedikit sekolah menengah atas yang memiliki banyak tujuan menawarkan jenis pelatihan manual dan ilmu kerumahtanggaan (home sciences). Bahasa Hindi diajarkan (meskipun tidak selalu diberikan kecuali India bagian selatan) di seluruh sekolah menengah atas. Bahasa Inggris justru diberikan bahkan kadang kala diperlukan bagi sekolah menengah atas.
SISTEM PENDIDIKAN DI CHINA
20
Jenjang Pendidikan
1. Pendidikan Dasar
Sama seperti di Indonesia, setelah selesai menempuh pendidikan prasekolah, para siswa akan mulai masuk ke sekolah dasar di usia 6 tahun. Sekolah dasar ini akan berlangsung selama 6 tahun dengan mata pelajaran yang sudah ditentukan. Seperti Bahasa China, Matematika, Sejarah, Geografi, Sains, dan sebagainya. Selain itu ada juga pendidikan moral dan politik dasar. Ada pula pendidikan untuk jasmani seperti olahraga.
2. Pendidikan Menengah
mereka membagi pendidikan menengah menjadi 2, yaitu akademi dan menengah kejuruan/khusus/teknik. Akademis pun terbagi menjadi 2 level, yaitu untuk Junior dan untuk Senior. Level
Junior dimulai pada saat mereka berusia 12 tahun dan berlangsung selama 3 tahun. Pada tingkat ini, para murid akan memilih untuk mengikuti kelas sains ataukah sosial.
Sedangkan untuk masuk ke tingkat senior, mereka akan memberlakukan tes untuk melihat apakah siswa tersebut sudah bisa meneruskannya. Level senior sendiri biasanya dilakukan ketika murid sudah berusia 15 tahun dan berlangsung selama 2-3 tahun.
3. Pendidikan Khusus
Selain itu di Cina, mereka pun memiliki sistem pendidikan khusus yang ditujukan pada anak-anak yang memiliki kemampuan khusus dan untuk mereka yang merupakan anak-anak terbelakang. Mereka diperbolehkan untuk lompat kelar. Anak-anak dengan kemampuan terbatas ini akan diarahkan pada tujuan untuk bisa mencapai standar minimum.
Proses Belajar
Anak-anak bersekolah lima hari seminggu. Jam sekolah tergantung pada nilai dan area, tetapi, biasanya, anak-anak memulai hari-hari mereka pada pukul 7:30 atau 8:00 dan selesai sekitar pukul 17:00. Tahun ajaran di Cina biasanya dimulai pada bulan September dan berakhir pada akhir Juni atau Juli. siswa di China biasanya belajar lebih dari 10 sehari Selain sekolah formal, terkadang mereka juga memiliki kelas tambahan. Biasanya mereka bisa selesai belajar setelah jam 9 malam, ketika sudah waktunya untuk tidur. Karena jam belajar yang panjang, biasanya murid-murid di China diberikan kesempatan untuk tidur siang sebelum pelajaran setelah makan siang dimula
Guru merupakan orang yang paling dihormati oleh para murid di China. Tidak ada murid di China yang berani untuk membantah ucapan atau perintah dari guru. Mereka juga akan selalu berlaku sopan saat sedang bersama gurunya. Kebiasaan ini sudah ditanamkan sejak kecil dan mereka juga menanamkan, kalau guru itu sama mulianya dengan orang tua kandung mereka sendiri. Hukuman boleh dilakukan oleh para guru kalau para murid melakukan kesalahan. Jika di Indonesia hukuman fisik bisa menimbulkan masalah yang berat nantinya, di China malah diperbolehkan untuk memukul murid dengan menggunakan alat seperti penggaris. Ini dimaksudkan untuk membuat pada murid menjadi lebih disiplin dan berpikir dua kali untuk melakukan kesalahan lagi kedepannya.
Kurikulum
Reformasi yang dilakukan Cina di dunia pendidikan secara langsung mengubah kurikulum sekolah dimana ditekankan pada pengembangan potensi yang dimiliki siswa, kurikulum diarahkan untuk memfasilitasi potensi yang dimiliki siswa agar berkembang optimal. di Cina tidak terlalu menekankan kepada hapalan dan orientasi untuk lulus ujian (kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter anak, misalnya PR yang terlalu banyak, pelajaran yang terlalu berat, yang kesemuanya dapat membebani siswa baik secara fisik, mental maupun kejiwaan.
21
Sistem penilaian di Cina juga berkaitan dengan sistem ujian. Sekolah Dasar dan Menengah melaksanakan empat macam ujian, yaitu : ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah, dan ujian masuk SMP/ SMA. Ujian masuk SMP terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya digabungkan dengan ujian akhir SMP. Untuk masuk Perguruan Tinggi, dilakukakn Ujian Seleksi Nasional dengan pemisahan antara pilihan ilmu science dan ilmu sosial.
L. SISTEM PENDIDIKAN DI SPANYOL.
Jenis Program di Pendidikan Tinggi Spanyol
1) Sarjana, empat tahun, 240 ECTS
Di Spanyol, studi sarjana berlangsung selama empat tahun. Setelah lulus, Anda akan diberikan gelar grado profesional. Memperoleh gelar BA Anda adalah langkah pertama dalam karir akademik Anda dan bertujuan untuk mempersiapkan Anda untuk mengejar program master atau mencari pekerjaan. ECTS (Sistem Transfer Kredit Eropa) yang digunakan Spanyol adalah standar untuk semua universitas di Wilayah Pendidikan Tinggi Eropa (EHEA), yang berarti setelah Anda lulus mata pelajaran, di samping nilai Anda mendapatkan sejumlah poin ECTS tertentu.
Untuk mendapatkan gelar BA Anda di Spanyol, Anda harus mendapatkan 240 kredit ECTS selama studi Anda.
2) Master, satu hingga dua tahun, 60-120 ECTS.
Program Master berlangsung 1 hingga 2 tahun di Spanyol. Setelah lulus, Anda akan mendapatkan gelar Master profesional.
Gelar master biasanya memungkinkan Anda fokus pada pengetahuan teoritis serta aplikasi dan pengembangan keterampilan yang akan membantu Anda menjadi spesialis di bidang studi Anda. Gelar Master di Spanyol cenderung membutuhkan banyak penelitian dan pekerjaan individu. Di mana lebih baik untuk mengembangkan keterampilan riset dan kreativitas Anda daripada di Spanyol?
Setelah mendapatkan gelar Master Anda, Anda bebas untuk maju dan memasuki program doktoral (studi siklus ketiga). Untuk melanjutkan studi doktor Anda, Anda akan sering diminta untuk memberikan bukti studi siklus pertama dan kedua Anda.
3) PhD tiga hingga lima tahun, 60 ECTS.
Atau dikenal sebagai program tingkat doktoral atau PhD, gelar ini biasanya berlangsung 3 hingga 5 tahun dan dapat diakses setelah lulus dari program gelar Master. Untuk mendapatkan gelar ini, Anda harus menyerahkan dan berhasil mempertahankan disertasi doktor di hadapan komite tesis dan lulus ujian doktoral. Di Spanyol, hanya kursus resmi yang menawarkan akses ke program PhD.
4) Kursus bahasa
Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar kursus di universitas Spanyol diadakan dalam bahasa Spanyol dan beberapa dapat diajarkan dalam bahasa daerah seperti Catalan. Yang sedang berkata, untuk mengikuti
kursus, sebagian besar universitas akan meminta Anda untuk dapat memahami, membaca dan menulis bahasa Spanyol di tingkat lanjutan. Tetapi tidak perlu panik, Anda bisa mengambil kesempatan ini untuk belajar atau meningkatkan keterampilan bahasa Spanyol Anda. Sebagian besar kursus bahasa ditawarkan oleh universitas dan dengan demikian, mereka dapat bervariasi panjangnya. Sistem Pendidikan Tinggi Spanyol dibentuk oleh 84 Universitas (50 universitas negeri, yang lainnya swasta), 511 Lembaga Riset dan 66 taman Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, semua tersebar di seluruh wilayah Spanyol.
22
5) Tahun Akademik Spanyol
Kalender akademik di universitas Spanyol biasanya dibagi dalam dua semester. Formatnya cenderung serupa di seluruh negeri: Anda memulai kuliah pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Juni. Ujian diadakan pada akhir semester pertama, pada bulan Februari, dan pada akhir semester kedua, pada bulan Juni.
Ini akan memberi Anda dorongan motivasi ekstra. Karena ketika Anda selesai dengan musim ujian, Anda memiliki seluruh musim panas untuk berjemur!
Kurikulum pendidikan Spanyol
KURIKULUM DI SPANYOL Bentuk kurikulum di negara ini dikenal dengan 2 model, yaitu kurikulum pendekatan yang biasa dikenal dengan kurikulum tema silang, dan kurikulum yang Reconzeptualizing. Undang-undang umum untuk peraturan sistem pendidikan (LOGSE 1990) mendirikan sebuah hukum kerangka kerja yang mengatur pengenalan kurikulum tema silang dalam sekolah di negara spanyol. Istilah cross kurikulum mengacu padaa satu set konten pendidikan, dan membimbing gagasan inti untuk kegiatan pendidikan yang tidak terikat untuk setiap mata pelajaran tertentu. Tujuan untuk memastikan koherensi dan kontinuitas dari rencana pembangunan pendidikan di Departemen pendidikan menerapkan disebut kurikulum Basic Desain (DCB) yang menentukan detail umum kerangka kurikulum untuk semua tingkat pra-sekolah dan kurikulum Basis Desain terdiri dari orientasi kurikulum yang memungkinkan.
M. SISTEM PENDIDIKAN DI FINLANDIA
a) Sistem Pendidikan
Pemerintah Finlandia memastikan semua warga negara mendapat hak mendapatkan pendidikan yang sama. Mayoritas sekolah di Finlandia adalah sekolah negeri. Sekolah swasta tidak banyak berbeda secara kualitas dan proses belajar-mengajarnya dibandingkan dengan sekolah negeri. Kementerian Pendidikan Finlandia bertanggung jawab dalam meramu kerangka kebijakan sistem dan implementasi kependidikan di Finlandia, sedangkan implementasinya sendiri merupakan tanggung jawab dari Agensi Kependidikan Nasional Finlandia. Kedua institusi tersebut bekerja sama dalam meramu tujuan pembelajaran, serta isi dan metode pembelajaran untuk tingkat prasekolah hingga menengah atas dan pendidikan andragogi
Otonomi Tinggi
Setiap institusi pendidikan mendapat keleluasaan dalam menjalankan proses belajar-mengajarnya, selama memenuhi kerangka regulasi kependidikan yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan yang memiliki definisi umum tentang kualitas dan efektivitas pendidikan..
Pendidikan Kebutuhan Khusus
Sistem pendidikan di Finlandia bersifat inklusif, yakni, tidak ada pembedaan sistem pendidikan antara pembelajar reguler dan pembelajar berkebutuhan khusus. Murid berkebutuhan khusus tetap bersekolah di sekolah umum bersama dengan siswa reguler dan berhak mendapatkan bantuan dan
23
dukungan tambahan yang bertujuan untuk membuka peluang bagi siswa berkebutuhan khusus agar terbiasa dan mampu melanjutkan ke tingkat pendidikan menengah atas. Di kelas menengah atas, siswa berkebutuhan khusus tetap mendapatkan dukungan, misalnya: sekolah vokasi akan menyediakan rencana pembelajaran kustom per individu berkebutuhan khusus.
b) Staf Kependidikan Finlandia
Guru merupakan salah satu profesi populer dan elit di Finlandia. Pendidikan tinggi keguruan di Finlandia sangatlah selektif. Di bawah ini adalah tingkat penerimaan di masing-masing jurusan keguruan di Finlandia:
Jurusan keguruan umum: 10% dari pendaftar
Jurusan keguruan mata pelajaran spesifik: 10-50% dari pendaftar
Jurusan keguruan vokasi: 30% dari pendaftar
Guru dan asisten pendidikan prasekolah biasanya merupakan lulusan sarjana dengan rata-rata gaji sebesar AS$ 29.125 per tahun (2011). Guru pendidikan dasar hingga menengah atas diharuskan memiliki gelar magister, sedangkan guru pendidikan vokasi wajib memiliki gelar pendidikan yang lebih tinggi di bidang studi pengajarannya. Tingginya syarat pengajar di Finlandia dikarenakan kesuksesan implementasi sistem pendidikan Finlandia sangat bergantung pada setiap pengajarnya dimana pengajar mendapat otonomi tinggi dalam melaksanakan proses belajar-mengajarnya.
c) Tingkat Pendidikan
Pendidikan Prasekolah
Pendidikan prasekolah di Finlandia terdiri dari dua jenis: Pendidikan Usia Dini (usia 0-5) yang bersifat pilihan dan Pendidikan Pradasar (usia 6 tahun) yang bersifat wajib. Semua fasilitas –buku sekolah, makanan harian, dan transportasi bagi murid yang tinggal jauh dari lokasi sekolah– ditanggung oleh pemerintah.
Pendidikan Usia Dini merupakan pendidikan menyeluruh yang terdiri dari pengasuhan, pendidikan, dan pengajaran kepada balita dengan tujuan mendidik mereka untuk memiliki keterampilan hidup dan dasar akademis (berhitung dan membaca) serta memastikan perkembangan sesuai dengan standar usia masing-masing. Pendidikan ini dapat berlangsung di sebuah taman kanak-kanak atau di grup penitipan anak (daycare) swasta yang seringnya menggunakan rumah-rumah pribadi.
Pendidikan Pradasar berlaku wajib untuk semua anak berusia enam tahun. Siswa belajar keterampilan dasar dan pengetahuan umum berbagai bidang yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan mereka. Proses belajar-mengajar mengutamakan metode “belajar melalui bermain” (play learning).
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar di Finlandia merupakan fase wajib belajar sembilan tahun bagi setiap anak berusia 7-16 tahun. Setiap siswa masuk ke sekolah dekat rumah yang ditunjuk oleh pemerintah daerahnya, walaupun di beberapa kota besar orang tua dapat memilih sekolah untuk anaknya dalam batasan tertentu. . Setelah menyelesaikan Pendidikan Dasar 9 tahun, siswa mendapat sertifikat kelulusan.
Pendidikan Menengah Atas
Pendidikan Menengah Atas di Finlandia terdiri dari dua jenis: Pendidikan Umum dan Pendidikan Vokasi. Fasilitas umum (sekolah dan makan) disediakan gratis oleh pemerintah, namun murid
24
mungkin harus membeli buku sekolahnya sendiri-sendiri. Proses penerimaan siswa di pendidikan menengah atas bergantung banyak pada hasil evaluasi siswa selama di tingkat pendidikan dasar serta nilai yang tercantum di sertifikat kelulusan pendidikan dasar. Lulusan pendidikan dasar yang ingin melanjutkan ke pendidikan vokasi biasanya juga melihat pengalaman kerja dan faktor pendukung lainnya seperti hasil ujian masuk dan tes bakat. Lebih dari 90% lulusan pendidikan dasar di Finlandia memilih langsung melanjutkan ke pendidikan menengah atas.
Pendidikan Umum
Agensi Kependidikan Nasional Finlandia menentukan sasaran dan target pembelajaran serta modul pembelajaran masing-masing mata pelajaran. Dengan panduan dari kerangka kurikulum nasional, masing-masing institusi pendidikan berhak meramu kurikulumnya masing-masing. Silabus pendidikan umum dirancang untuk pembelajaran selama tiga tahun, tetapi fleksibilitas sistem pembelajaran memungkinkan silabus ini untuk diselesaikan dalam waktu 2-4 tahun.
Pendidikan Vokasi (Kejuruan)
Pendidikan dan pelatihan vokasi terdiri dari 8 bidang pendidikan yang memberikan lebih dari 50 sertifikasi vokasi. Pendidikan vokasi terdiri dari tiga tahun pembelajaran yang mencakup penempatan kerja selama minimal 1,5 tahun. Kerangka kualifikasi pendidikan vokasi di Finlandia berdasarkan pada kerangka yang telah ada sejak awal tahun 1990-an yang bergantung banyak pada kerjasama dari pihak industri. Rencana pembelajaran bersifat unik dimana setiap siswa memiliki rencana pembelajarannya masing-masing yang terdiri dari modul wajib dan modul pilihan. Evaluasi utama dari para siswa pendidikan vokasi adalah keterampilan praktek vokasi mereka.
Pendidikan Tinggi
Finlandia memiliki dua jenis universitas: universitas umum dan universitas ilmu terapan (applied sciences). Universitas umum mengedepankan riset dan instruksi ilmiah, sedangkan universitas ilmu terapan memprioritaskan penerapan ilmu secara praktis. Jumlah kursi yang tersedia di pendidikan tinggi Finlandia tidak mampu memenuhi jumlah calon mahasiswa yang ingin masuk sehingga standar penerimaan mahasiswa di pendidikan tinggi Finlandia sangat kompetitif. Pada tahun 2011, hanya 68% dari pendaftar pendidikan tinggi yang diterima masuk. Biasanya calon mahasiswa universitas dinilai berdasarkan nilai ujian matrikulasi nasionalnya dan hasil ujian masuk di institusi pendidikan tinggi terkait, sedangkan calon mahasiswa universitas ilmu terapan biasanya meminta standar nilai lebih tinggi dan juga melihat pengalaman kerja calon mahasiswa.
d) Perubahan Sistem Pendidikan
Pada tahun 2015, Finlandia mengumumkan rencana perubahan sistem pendidikan mereka dimana tidak akan ada lagi satuan mata pelajaran, namun hanya ada pelajaran tematik yang mengajarkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema yang saling berkaitan. Guru akan bekerja sama dengan murid-muridnya untuk menentukan pelajaran tematik yang akan mereka pelajari sehingga diharapkan murid akan lebih berpartisipasi dalam proses belajar-mengajar karena mereka memilih tema-tema yang menarik bagi diri mereka sendiri. Pada Agustus 2016, perubahan ini berlaku wajib di semua sekolah namun diberlakukan secara bertahap
SISTEM PENDIDIKAN DI THAILAND
Pendidikan di Thailand disediakan terutama oleh pemerintah Thailand melalui Kementerian Pendidikan dari prasekolah hingga sekolah menengah atas. Pendidikan dasar gratis selama lima belas tahun dijamin oleh konstitusi. Pendidikan di Thailand mengamanatkan sembilan tahun "pendidikan dasar" (enam tahun sekolah dasar dan tiga tahun sekolah menengah pertama).
25
1. Sistem sekolah
Pendidikan dasar di Thailand gratis. Ini dibagi menjadi tiga tingkatan: pra-primer, primer, dan sekunder.
Pendidikan pra-sekolah dasar diperkenalkan pada tahun 2004 dan digratiskan pada tahun 2009. Sekolah-sekolah negeri menawarkan dua tahun taman kanak - kanak (bahasa Thai : อนุบาล ; RTGS : anuban ) (anak usia tiga dan empat tahun) dan satu tahun pelajaran prasekolah (lima tahun -tahun). Partisipasi dalam pendidikan pra-sekolah dasar "hampir universal". Pada usia enam tahun, pendidikan dimulai. Berlangsung selama sembilan tahun, terdiri dari sekolah dasar, prathom ( Thai : ประถม ) (kelas P1-6), dan sekolah menengah pertama, matthayom ( Thai : มัธยม) (kelas M1-3), mulai usia 12 tahun. Pendidikan menengah atas, kelas 4-6, juga tidak wajib. Ini dibagi menjadi trek umum dan kejuruan.
Sembilan puluh sembilan persen siswa menyelesaikan pendidikan dasar. Hanya 85 persen menyelesaikan sekolah menengah pertama. Sekitar 75 persen melanjutkan ke sekolah menengah atas (usia 16-18). Untuk setiap 100 siswa di sekolah dasar, 85,6 siswa melanjutkan studi di M1, 79,6 siswa akan melanjutkan hingga M3, dan hanya 54,8 siswa yang melanjutkan ke M6 atau sekolah kejuruan.
Ada sekolah menengah atas akademik, sekolah menengah kejuruan, dan sekolah komprehensif yang menawarkan jalur akademik dan kejuruan. Siswa yang memilih jalur akademik biasanya berniat untuk masuk ke universitas. Sekolah kejuruan menawarkan program yang mempersiapkan siswa untuk pekerjaan atau studi lebih lanjut.
Masuk ke sekolah menengah atas adalah melalui ujian masuk. Setelah menyelesaikan setiap level, siswa harus lulus NET (Tes Pendidikan Nasional) untuk lulus. Anak-anak diharuskan untuk menghadiri enam tahun sekolah dasar dan setidaknya tiga tahun pertama sekolah menengah. Mereka yang lulus dari tahun keenam sekolah menengah adalah kandidat untuk dua tes: O-NET (Tes Pendidikan Nasional Biasa) dan A-NET (Tes Pendidikan Nasional Lanjutan).
Sekolah umum dikelola oleh pemerintah. Sektor swasta termasuk sekolah yang dijalankan untuk mencari keuntungan dan membayar biaya sekolah nirlaba yang sering dijalankan oleh organisasi amal - terutama oleh keuskupan Katolik dan ordo religius yang mengoperasikan lebih dari 300 sekolah dasar / menengah besar di seluruh negeri. Sekolah desa dan kecamatan biasanya menyediakan kelas taman kanak-kanak dan sekolah dasar pra-sekolah, sedangkan di kota-kota distrik, sekolah akan melayani daerah mereka dengan sekolah-sekolah lengkap dengan semua kelas mulai dari taman kanak-kanak hingga usia 15 tahun dan sekolah menengah terpisah untuk usia 13 tahun sampai 18.
2. Kurikulum Pendidikan Thailand
26
Sejak tahun 2002 Kementerian Pendidikan Thailand telah menerapkan kurikulum pendidikan dasar 2001. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum 2001 selama kurun 6 tahun telah menunjukkan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan Kurikulum 2001. Sebagai contoh, Kurikulum 2001 memberikan kesempatan desentralisasi otoritas pendidikan, memberikan kesempatan komunitas lokal dan sekolah untuk berpartisipasi dan memainkan peranan penting untuk mempersiapkan kurikulum sehingga memenuhi keinginan mereka. Namun demikian, hasil evaluasi terhadap kurikulum 2001 ini menunjukkan sejumlah kelemahan yang berkaitan dengan kurikulum itu sendiri, meliputi penerapannya, proses pelaksanaannya, kesulitan guru dan praktisi dalam mempersiapkan kurikulum sekolahnya.
Standar Pembelajaran
Perhatian terhadap prinsip-prinsip perkembangan kecerdasan otak dan multi intelengensia diperlukan untuk mencapai pengembangan peserta didik yang seimbang . Oleh karena itu, Kurikulum Inti Pendidikan Dasar telah mencanangkan delapan bidang pembelajaran sebagai berikut: 1.Bahasa Thailand 2.Matematika3.Sains4.Ilmu Sosial, Agama dan Budaya5.Pendidikan Jasmani dan kesehatan 6.Seni 7.Okupasi dan Teknologi8.Bahasa AsingUntuk setiap bidang pembelajaran, standar baku berperan sebagai target yang ingin dicapai dalam mengembangkan kualitas peserta didik. Standar ini menentukan apa yang peserta didik harus tahu dan harus mampu lakukan. Standar ini juga menunjukkan nilai-nilai moral dan etika serta karakter yang diinginkan setelah menyelesaikan pendidikan dasar.
N. SISTEM PENDIDIKAN DI RUSIA
PENDIDIKAN PRA-SEKOLAH Pendidikan pra-sekolah dinamakan dengan Play Group dimulai dari usia 1-3 tahun. Kemudian, setelah itu dilanjutkan dengan Taman Kanak-Kanak (TK) untuk usia 3-6 tahun. Pendidikan ini tidak seperti sekolah, dan diselenggarakan oleh daerah atau pemerintah setempat. Beberapa daerah seperti Moskow mengambil kebijakan untuk membiayai pendidikan prasekolah ini. Namun pada tahun 2004, pemerintah Pusat Rusia telah mengambil kebijakan untuk memberiukan bantuan kepada daerah untuk menyelenggarakan pendidikan pra-sekolah ini secara gratis. PENDIDIKAN MENENGAH Pendidikan menengah merupakan pendidikan wajib yang diselenggarakan oleh Negara. Pendidikan dasar berlangsung selama 9 tahun dengan dua tingkatan yaitu 4 tahun sekolah dasar dan 5 tahun sekolah menengah utama. Sekolah dasar (di Indonesia setingkat SD) adalah pendidikan dasar yang wajib dijalani oleh setiap anak, sebagaimana pendidikan SD di Indonesia kurikulum yang diajarkan mash bersifat keterampilan dasar. Sama halnya dengan pendidikan menegah utama (setingkat SLTP di Indonesia) kurikuljm juga masih mengarah kepada hal yang bersifat umum dan mendasar). 27
PENDIDIKAN LENGKAP SEKUNDER DAN KEJURUAN Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, para siswa memiliki dua pilihan. Apakah ingin melanjutkan ke jenjang pendidkan lengkap sekundur atau kejuruan. Pada pendidikan lengkap sekunder, siswa harus menyelesaikan pendidikan selama dua tahun, untuk mendapatkan sertifikat. Setelah itu siswa dibenarkan untuk masuk ke jenjang Perguruan Tinggi /universitas dengan Sertifikat yang diperolehnya. Sertifikat yang diperoleh adalah Attestat o Srednem (Polnom) Obshchem Obrasovanii. Atau siswa juga dibenarkan untuk masuk ke sekolah kejuruan. Sekolah ini menyediakan system pendidikan kejuruan setingkat Diploma dengan lama pendidikan yaitu 4 tahun. Pada jenjang ini, siswa diberikan kurikulum yaitu mengarah kepada komponen pelatihan kerja. Pada jenjang pendidikan ini siswa diberikan sertifikat non-gelar setingkat Diploma. Dan selesai mengikuti pendidikan ini, siswa dapat langsung terjun ke dunia kerja ataupun dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi, jika diinginkan. PENDIDIKAN TINGGI
pendidikan tinggi adalah sebagai berikut : Tingkat Universitas Tahap Pertama : Tahap pertama terdiri dari paling sedikit dua tahun dari program studi pendidikan tinggi. Setelah menyelesaikan studi, siswa mendapatkan peringkat Diploma O Nepolnom Vysshem Obrazovanii yang entitles (non-gelar) atau sama dengan lulusan Sekolah Kejuruan untuk memperoleh pekerjaan, atau melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Pendidikan tinggi Dasar atau disebut Bakalavr, adalah pendidikan setingkat Sarjana di Rusia, yang ditempuh dalam waktu lebih kurang 4 tahun. Bakalavr / Bachelor's). Kurikulum dijabarkan dalam program-program yang sesuai dengan Negara yang mengatur Standarisasi Pendidikan 50% dari isi, yang lainnya 50% dikembangkan oleh universitas. Termasuk program profesional dan khusus di Sains, yang Insani sosioekonomi dan disiplin, pelatihan profesional, menyelesaikan penelitian karya / proyek dan duduk untuk ujian akhir Negara Pendidikan tingkat selanjutnya bagi lulusan Bakalavr adalah program Engineer (spesialis) atau program Magister. Pada program Engineer, lulusan Bakalavr harus menyelesaikan pendidikan selama 1 tahun, jenjang ini kalau di Indonesia dinamakan jalur pendidikan profesi. Sementara kalau pendidikan Magister, lulusan Bakalavr harus menyelesaikan pendidikan selama 2 tahun dengan gelar Magistr. lulusan Magistr diberikan peluang untuk meneruskan program Kandidat Nauk / Aspirantura. Ini merupakan jenjang pendidikan setingkat Doktoral, selama lebih kurang 3 tahun. Dan akan diberikan gelar Ph.D atau Doktor setelah menyelesaikan Disertasi dan dipertahankan di hadapan umum.
O. SISTEM PENDIDIKAN DI KANADA
28
Pendidikan di kanada banyak dipengaruhi oleh sosial, politik, ekonomi dan agama, hal ini dengan menerapkan konsep baru tentang kesempatan pendidikan bagi semua orang. Di negara ini pendidikan disediakan, didanai, dan diawasi oleh pemerintah federal, provinsi, dan daerah. Sedangkan kurikulumnya diawasi oleh pemerintah provinsi. Pendidikan di kanada pada umumnya dibagi menjadi empat:
a . Pendidikan SD, meliputi pra TK, TK, dan SD. Untuk pendidikan dasar, ada yang menyelenggarakan dari kelas 1 sampai 6, dan 1-8. kurikulumnya meliputi bahasa, MTK, Sosial, Seni.
b. Pendidikan Menengah, Umumnya di Kanada Berlaku Sistem SMA=3th. Tetapi terdapat perbedaan lama waktu tempuh di sekolah menengah ini bisa terjadi antara provinsi satu dengan yang lainnya. Pendidikan menengah ini diaahkan untuk mempersiapkan masuk ke Perguruan tinggi dan menyiapkan keahlian tertentu.
c. Pendidikan Tinggi, meliputi Universitas dan sekolah Tinggi. Pada tingkat ini, ada Universitas berbahasa pengantar Inggris, misalnya Universitas Britihs-colombia, ada jua yang berbahsa pengantar perancir misalnya Universitas Montreal, dan ada juga dari keduanya misalnya Universitas Ottawa.
• Manajemen Pendidikan Kanada
Kurikulum dan Metodologi Pengajaran
SIstem pendidikan di Kanada mengalami reformasi besar-besaran. Konsep-konsep seperti belajar denga strategi "Child-centered", "continuous progress", "team teaching", "discovery method", "open plan school", dan "audiovisual aids" mulai dipakai, kadang-kadang mengabaikan akibat-akibat hasilnya, atau mendabaikan pendidikan guru-gurunya. Program sekolah yang terdiri dari berbagai pelajaran wajib dan buku-buku teks yang ditentukan oleh deprteme pendidikan propinsi juga mengalami perubahan dan modifikasi yang cukup segnifikan dan banyak program-program baru yang diperkenalkan.
• Sistem Pembelajaran di Kanada
1. Metode Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menolong siswa untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan pada era globalisasi saat ini. Problem Based Learning (PBL) dikembangkan pertama kali oleh Prof. Howard Barrows sekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu medis di McMaster University Canada..
PBL merupakan model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata (real world) untuk memulai pembelajaran dan merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Problem Based Learning (PBL) adalah pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran.
P. SISTEM PENDIDIKAN DI BELANDA
29
1 ). Sistem pengajaran di belanda Sistem pendidikan di belanda sedikit berbeda dengan Indonesia. Jika di Indonesia, rata-rata orang belajar 3 atau 6 tahun setelah SD, maka di Belanda belum tentu setiap orang harus menempuh jalur itu. Ketika orang Belanda lulus dari sekolah elemen , maka nasib mereka sudah mulai ditentukan dari sini. Mereka akan mengikuti ujian. Dari hasil ujian itu akan dibagi menjadi 3 level, yaitu VMBO, HAVO, dan WO. 1. Pendidikan Tingkat Dasar dan Lanjutan ( pendidikan dasar dan menengah). Pendidikan tingkat dasar di Belanda mulai diwajibkan sejak anak berumur 5 tahun dan berlangsung selama kurang lebih 8 tahun (7 tahun di mana di Belanda merupakan wajib belajar). Di tahun terakhir para siswa sudah mulai menentukan untuk memilih pendidikan lanjutan yang akan mereka jalani. Pendidikan dimulai sejak siswa berumur 12 tahun dan diwajibkan sampai umur 16 tahun ini diberikan beberapa tingkatan sesuai dengan hasil ujian dan tingkat akademis yang mereka dukung. Siswa yang memiliki kemampuan akademis yang diarahkan untuk mengikuti program VMBO (4 tahun) memberikan pendidikan yang bergabung dari pendidikan umum dan kejuruan, dimana lulusannya bisa melanjutkan ke pendidikan MBO. 2. Pendidikan Tingkat Menengah dan Kejuruan ( pendidikan dan pelatihan kejuruan menengah atas ) . Pendidikan tingkat menengah kejuruan yang dikenal dengan tingkat MBO (4 tahun) diberikan dalam beberapa jurusan, antara lain: ekonomi, teknik, perawatan diri, kesejahteraan dan pertanian. Program MBO diberikan dalam 4 tingkatan (1-4 tahun) dan hanya lulusan dari tingkat 4 MBO saja yang memiliki akses ke HBO. 3. Pendidikan Tingkat Tinggi ( pendidikan tinggi ) . Pendidikan tingkat tinggi di Belanda terdiri atas 2 bagian, yaitu HBO ( hogeschool / universitas pendidikan profesional ) dan WO ( universitas riset ). Hogeschool memberikan pendidikan yang bersifat siap guna untuk siswa yang ingin terjun ke lapangan pekerjaan praktis, sedangkan universitas memberikan pendidikan yang bersifat spesifik / penjurusan berdasarkan ilmu-ilmu murni. Setelah tahun 2002, pemerintah belanda memberlakukan sistem pendidikan tingkat tinggi ( pendidikan tinggi ) baru. Pada sistem baru ini, pendidikan tingkat tinggi dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu: Sarjana dan Magister(BAMA), serta gelar Phd. 4. HBO ( hogeschool / universitas pendidikan profesional ) dan WO ( universitas riset ) . Gelar sarjana dapat diperoleh setelah menyelasaikan program di hogeschool dengan mengumpulkan kredit sebanyak 240 ECT ( European Credit Transfer System ) selama 4 tahun untuk pendidikan HBO dan mengumpulkan kredit sebanyak 180 ECT ( European Credit Transfer System ) selama 3 tahun untuk pendidikan WO. Program Lulusan Sarjana dari hogeschool hanya berhak menggunakan gelar Sarjana yang berkaitan dengan jurusannya. 5. Pendidikan Jasmani . Status pendidikan jasmani di Negeri Belanda telah berkembang dalam 20 tahun terakhir ini. Ruang terbuka untuk bergerak mendapat perhatian yang sangat baik dan juga perhatian terhadap tersedianya ruang-ruang tertutup dan juga kolam renang. Program pendidikan jasmani di perguruan tinggi dilakukan secara suka rela dan menunjukkan adanya perkembangan yang menggembirakan terkait dengan kemauan perguruan tinggi itu sendiri mengadakan fasilitas olahraga untuk kepentingan mahasiswanya. 6. Pendidikan Khusus . Pendidikan khusus di Belanda tercatat sebanyak 20 macam, mulai dari sekolah bagi anak-anak yang mengalami ketidakmampuan dalam belajar hingga pada 7. Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan Nonformal . Organisasi pendidikan bagi orang dewasa dan pendidikan nonformal, baik negeri maupun swasta tanggung jawab pemerintah pusat. Pendidikan orang dewasa bagi orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas, dan terdiri dari: pendidikan dasar orang dewasa, pendidikan menengah orang dewasa, kurus kejuruan atau vokasional, dan pendidikan orang dewasa nonformal. 30
8. Sistem Kredit dan Penilaian . Sejak tahun 2002 sistem pendidikan di Belanda menggunakan sistem kredit / point ECTS ( European Credit Transfer System ) yang hampir di seluruh Eropa. Satu kredit mewakili 28 jam kerja / studi di kampus (belum termasuk jam pelajaran di rumah) dan 60 kredit mewakili 1 tahun ajaran penuh. Sementara, sistem produksi sama sekali tidak ada perubahan dari sistem sebelumnya, yaitu dari skala 1 (sengat rendah) sampai skala 10 (sangat memuaskan) dengan nilai lulus paling rendah adalah 6. Nilai nilai 9 sangat jarang diberikan, nilai 10 sangat aneh jika ditemukan , dan pesanan 1-3 sangat jarang digunakan. Kurikulum di Negara Belanda Kurikulum sekolah harus mencakup mata pelajaran-mata pelajaran dengan mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah dasar biasa walaupun untuk usia 7 tahun dan untuk yang mengalami cacat ganda. Anak-anak di bawah usia 7 tahun diajar minimal 800 jam dan anak usia di atas 7 tahun minimal 1000 jam setiap tahun ajaran, pelajaran biasanya berlangsung selama 5,5 jam dalam sehari. Kurikulum di Belanda dikembangkan oleh sebuah badan yang disebut The Dutch Institute for Curriculum Development atau SLO. SLO mengembangkan pelajaran mata pelajaran, yaitu Bahasa, IPA, Matematika, TIK, Penjas, dan lain-lain. Jika dianalogikan di Indonesia SLO ini seperti Pusat Pengembangan Kurikulum yang ada dibawah Depdiknas. Institusi Pendidikan di Belanda Di Belanda ada 2 macam pendidikan tinggi. Pertama adalah HBO atau hoger beroepsonderwijs, dan WO atau wetenschappedijks onderwijs. Institusi yang berjenis HBO disebut Hogeschool (sekolah tinggi) atau sekolah tinggi dalam bahasa Inggris menjadi University of Applied Science. Di Indonesia HBO ini dapat disetarakan dengan politeknik. Lulusannya dapat langsung bekerja, tetapi biasanya tidak terlalu banyak dibekali pengetahuan teoritis. Pihak lain berjenis WO biasanya disebut Universiteit (universitas) atau Technische Universiteit (universitas teknik). Dalam bahasa Inggris biasanya disebut University dan University of Technology. Universiteit biasanya memiliki ruang lingkup yang luas, dan jurusan yang ditawarkan termasuk bahasa, seni, pendidikan teknik, sains, dll. Technische Universiteit atau sering disingkat TU biasanya hanya menawarkan jurusan yang berhubungan dengan teknik dan sains, kadang-kadang ditambah dengan desain. Perbedaan antara universitas biasa dan TU sekarang sering kabur, karena lebih banyak difokuskan pada jurusan yang ditawarkan, memilih jenis universitasnya. Universitas dan TU Bachelor bisa diraih setelah 1-2 tahun studi dan Master 2-3 tahun setelah Bachelor (total lama studi untuk master 3-4 tahun). Tapi ini hanya sebatas teorinya saja, pada kenyataannya banyak mahasiswa yang molor waktu studinya. Hanya Universitas / TU yang dapat memberikan gelar doktor, yang biasanya dilakukan setelah melakukan penelitian sekitar 4 tahun setelah master. Penyebab perbedaan lama pendidikan untuk gelar yang sama di Hogeschool dan Universiteit / TU adalah ciptaan sekolah menengah yang lulusannya bisa masuk ke arus HBO dan WO. 31
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Dengan demikian, manusia dapat mencapai kemamjuan di berbagai bidang yang pada akhirnya dapat menempatkan seseorang pada derajat yang lebih baik. Perlu diakui bahwa tidak semua manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan dan diinginkannya. Oleh karena itu, pendidikan menjadi satu kebutuhan yang cukup penting dalam mengalami perubahan dan kemajuan di zaman modern ini. Pendidikan merupakan proses belajar yang tidak akan pernah berhenti sejak seseorang lahir di dunia ini hingga akhir hayatnya ( long life education).
Pendidikan dari masing-masing negara mempunyai cara dan sistem yang berdeda. Karena dari pendidikanlah maka kita bisa melihat bagaimana penduduk suatu negara berkembang dan kemajuan negaranya.Seiringnya waktu banyak perubahan sistem pendidikan. Dan beberpa negara mempunyai sistem Universitas Sumatera Utara pendidikannya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan negaranya termaksud negara berkembang atau negara maju. Hal itu juga dilihat dari katagori negara tersebut.Dalam hal ini perbedaan sistem pendidikan antara negera berbeda.Jika dilihat, Pendidikan merupakan hal yang penting baik negara yang sudah maju maupun negara-negara yang sedang berkembang.Bagi negara maju, pendidikan digunakan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas hidup para warga negaranya.Sedangkan bagi negaranegara yang sedang berkembang, pendidikan dilaksanakan sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan mereka dikancah internasional sehingga mereka dapat disejajarkan dengan negara-negara maju. Suatu negara dapat disebut negara berkembang atau negara maju didasarkan pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan.
Suatu negara digolongkan sebagai negara berkembang jika negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan.Adapun suatu negara digolongkan sebagai negara maju jika negara tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik
B. SARAN
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
32
DAFTAR PUSTAKA
https://www.shalaazz.com/2018/05/sistem-pendidikan-israel-yang-harus-kamu-ketahui-asal-usulnya/
https://mfa.gov.il/mfa/aboutisrael/education/pages/education-%20primary%20and%20secondary.aspx
https://idseducation.com/perbandingan-sistem-pendidikan-di-australia-dan-indonesia/
http://wartasejarah.blogspot.com/2016/06/sistem-pendidikan-di-taiwan.html?m=1
https://bagibagi93.blogspot.com/2015/02/sistem-pendidikan-di-india.html
https://www.internations.org/go/moving-to-china/education
http://wartasejarah.blogspot.com/2016/05/sistem-pendidikan-di-china-tiongkok.html?m=1
http://www.southchinaseastudies.org/sistem-belajar-china/
https://www.google.com/search?q=pendidikan+di+kanada&safe=strict&sxsrf=ALeKk01en8VdgX6RZhwHU9pyPaKKXyVCuw:
https://www.coursehero.com/file/56968749/Makalah-Sistem-Pendidikan-di-Rusiadocx/
https://www.academia.edu/11993706/ sistem_pendidikan_di_negara_maju_
https://rahmilyaciwitha.wordpress.com/2019/06/01/sistem-pendidikan-di-belanda/
33
Comments
Post a Comment